Taeman, pria 39 tahun, adalah ayah yang pengangguran, malas, dan sering dianggap tak berguna oleh istrinya, Jisoo. Putrinya, Ah-young, yang polos dan cerdas, diam-diam membuat iklan online berjudul “Menyewakan Ayah”. Awalnya Taeman marah, namun ia akhirnya menyeret ke dalam berbagai “pekerjaan sewaan”: menjadi teman bermain untuk anak kaya yang kehilangan ayah, ayah pengganti bagi siswi bermasalah, hingga penopang seorang ibu tunggal yang kelelahan merawat keluarganya.
Di tiap pengalaman, Taeman menemukan kembali harga dirinya, memperbaiki hubungannya dengan Ah-young, dan mulai menyadari arti kasih sayang yang sederhana. Meski awalnya dimulai sebagai cara konyol untuk mencari uang, “ayah sewaan” ini perlahan menjadi perjalanan yang menyentuh hati, penuh humor, kesalahpahaman lucu, dan momen haru tentang keluarga.
Pada akhirnya, Taeman belajar bahwa menjadi ayah bukan sekadar soal pekerjaan atau status, melainkan tentang hadir dan berarti — baik bagi anaknya sendiri maupun orang lain yang membutuhkan.


